Disclaimer: Konsep
personifikasi negara adalah milik Himaruya Hidekaz.
Sementara OC
Indonesia, Malaysia, Brunei dan Singapore adalah milik saya. Tak ada keuntungan
yang saya ambil di dalamnya. Dan kisah ini buat murni tanpa bertujuan
menjelek-jelekkan satu golongan, negara atau ras tertentu.
Warning: Sebuah FF
tanpa official character, berisi wawancara dan banyak memiliki celah beserta
kekurangan di dalamnya.
Tantang tahap 2: Cinta/ Genre: Humor
...*...
Wawancara
dengan Nusantara family.
Indonesia:
Nama asli? Kau tanya nama asliku? Demi Srikandi yang pakai bikini di puncak Jayawijaya
sambil goyang gergaji ala Inul Daratista (?) ! Kau bilang kau mencintaiku tapi
kau tak tahu namaku? Aku Indonesia! Tanah airmu sendiri! Hiks…
Malaysia: Lebay
kamu Ndon! Apa susahnya sih sebut nama doank!
Singapore: Kelebaian Kak Nesia kan diwarisi
dari si Nether kan? Atau bisa juga sisa masa-masa pelayaran waktu dia diasuh
sama Spain. Tingkahnya mirip telenovela gitu.
Indonesia: Singapore!
Jadi kamu juga mau bilang kalau aku lebay gitu?
Singapore: Memang
udah terbukti kan?
Indonesia:
Huaaaaaaaaaa kalian semua jahat!
Brunei:
Udah,udah, nggak usah berantem. Kak Nesia juga berhenti nangis dong! Malu-maluin
aja.
Master: Hei, hei, jangan bertengkar,
perkenalannya belum kelar nih!
Indonesia:
Ah, iya. Salam kenal, aku Indonesia. Human
name-ku Nusantara Kartika, panggil saja aku Tara. ^_^ Di beberapa kisah,
aku juga kadang digambarkan sebagai seorang laki-laki. Jadi aku juga dipanggil
Nusantara Ardana, atau Arda.
Malaysia:
Malaysia atau Nusantara Razak, kadang bisa berubah jadi Azman Razak, tergantung
mood-nya si Master mau jadiin saya adiknya si Indon apa nggak.
Singapore:
Aku Singapore. Human name-ku belum
pasti sih, biasalah si Master,
orangnya plin-plan. Tapi rencananya dia kasih nama aku Nusantara Shamsul. Oh
ya, panggil aja Sham ya? Berani panggil Shamsul, aku libas kamu pakai Merlion.
^_^
Indonesia:
Sebuah ancaman yang menakutkan. Mana dilakukan sambil senyum lagi.
Malaysia:
Bukannya kamu juga sering, Ndon?
Brunei: Aku
Brunei Darussalam. Singkatnya Brunei. Human
name Nusantara Yasmin. Meski aku berharap Master mengubahnya karena namaku terdengar seperti perempuan sih…
Malaysia: Poor Brunei.
2. Gender
kalian apa?
Indonesia:
Cewek! Dan aku satu-satunya cewek di keluarga ini! Yah meski kadang Master menjadikanku sebagai laki-laki,
sih. Eeeee… untuk Singapore sebenarnya masih diragukan dia cewek atau cowok sih
sebenarnya…
Brunei:
Iya. Dasar si Master ini. Buat
kejelasan dong, Singapore itu cewek atau cowok! Kan aku jadi bingung dia itu
kekasihku apa ukeku!
Indonesia:
Sama aja kan, mau dia cewek ataupun cowok, tetap aja dia ada di posisi bottom.
Malaysia:
OHOK! Jadi kalian pacaran?!
Brunei: Kak
Malay telat banget sih!
Malaysia:
Sial masa aku kedahuluan si cebol ini sih?
Singapore:
Aku gender netral kok. Nggak apa-apa kan? Brunei masih mau nerima aku dengan
segala kelebihan dan kekuranganku kan?
Brunei:
Tentu saja Singapore, mau perempuan ataupun laki-laki, cinta kita abadi…
Singapore:
Brunei….
Brunei: Singapore…
Malaysia:
HUEK! Berasa salah satu sinetron alay-nya si Indon deh! Jijik!
Indonesia:
(ambil foto) Fufufu semoga Singapore emang cowok, kan lumayan, fotonya bisa
dijual ke Japan dan uangnya buat ngelunasin utang ke America hehehe
3. Ok, warna mata kalian apa?
Indonesia:
Harusnya sih coklat gelap, tapi Master
kadang malas dan mendeskripsikanku dengan netra hitam.
Malaysia:
Kalau aku memang hitam. :D Sehitam arang, bagaikan lubang hitam yang siap memerangkapmu
dalam kesendirian. Keren nggak?
Brunei:
Abu-abu.
Malaysia:
Cih, aku dicuekin!
Singapore:
Coklat muda agak kehijauan. Hm, kalau kata Master
sih… bayangkan aja batang tanaman yang lumutan -_-“
Brunei: Kok
deskripsinya nggak banget sih.
Singapore:
Tanya Master.
4. Boleh tanya umur?
Indonesia:
….ja…jangan bertanya umur pada seorang lady.
Malaysia:
Bilang aja kau nggak bisa jawab!
Indonesia:
Apa boleh buat? Kita kan nggak tahu pasti tahun kapan kita lahir. Kalau pakai
tahun kemerdekaan nggak valid dong?
Brunei: Human age aja nggak apa-apa kan? Kak
Nesia dan Kak Malay sekitar 17 tahun, padahal kalau menurut beberapa FF Master
yang batal publish, harusnya Kak
Nesia itu seusia sama Romano a.k.a 20
tahun. Anggap aja Kak Nesia awet muda deh -_-“ Aku dan Singapore sekitar 16
tahun, kadang bisa berubah jadi 18 atau 19 tahun tergantung mood-nya si Master.
Malaysia: Bukannya kalian berdua pernah dijadikan usia lima tahun oleh Master?
Brunei: Aku
sudah menganggapnya sebagai mimpi.
Singapore: Master memang nggak konsisten sih…
5. Ini beneran acara wawancara atau acara ‘Bully Master Kita’ ya? Ah, sudahlah. Cita-cita
kalian apa?
Singapore:
Jadi negara penghasil game terbesar
mengalahkan Japan dan America.
Malaysia: Cita-citamu nggak penting banget, sih?
Brunei:
Masuk surga dan nikah sama Singapore tentunya…
Malaysia:
kalau nikah sama Singapore nggak mungkin masuk surga lah, orang kalian saudara.
Incest itu dilarang agama, bro!
Indonesia:
Lunasin utang ke America setelah itu masuk jajaran 10 besar negara terkuat
dunia! Ahahaha.
Malaysia:
Mimpi aja lu, Ndon.
Indonesia:
Ukh, Malay kok gitu sih! Jangan sinis sama mimpi kita dong, emang mimpi Malay
sendiri apa?
Malaysia:…
Indonesia:
Kok diem?
Malaysia:…
Singapore:
Tentu saja impiannya Kak Malay kan ingin agar Kak Nesia become one with Malaysia. :D
Brunei:
Atau kalau nggak mau Kak Nesia harus nikah sama dia! XD
Malaysia: Diam!
Kalian berdua membuatku kelihatan seperti kakak beradik psikopat asal Rusia itu
bodoh!
Indonesia:
? Aku nggak ngerti.
6. Tenang, tenang, lalu bagaimana pendapat
kalian sama pencipta/Master/orang tua
kalian ini?
Indonesia: Master? Hm, Fujo yang enak diajak FG-an terutama soal USUK. Kau harus lihat
seberapa banyak doujin USUk rated
R-18 di Lap… *Buagh* (Indonesia tepar kena lemparan KBBI)
Malaysia:
Cewek sadis tukang lempar buku KBBI. -_-“
Singapore:
Makhluk nggak konsisten yang nggak niat netepin genderku.
Brunei:
Dia… abstrak.
7. Cih, ternyata pada jelek semua ya? OK,
lanjut ke pertanyaan berikutnya. Jujur ya, untuk cerita AU, kalian pingin jadi
apa?
Malaysia:
Siapapun yang jelas bukan adik dari si Indon. Hei! Apa-apaan wajah cengengesan
kalian,
Singapore, Brunei! Aku Cuma nggak mau jadi adik cewek kaya dia aja!
Bukannya aku ingin jadi suam… ARGH!
Indonesia:
Mafia, sudah pernah. Anak sekolaha juga sudah pernah… um, mungkin jadi seorang
ksatria aja ya? Kesannya keren >_<
Brunei:
Kyai.
Singapore:
Katakan kalau aku salah dengar. Kyai katanya?
Brunei:
Emang kenapa?
Singapore: Aku
mau jadi pengusaha game terkenal.
Brunei: Nggak
nyambung sama pertanyaanku, hei! Lagi pula kenapa semua keinginanmu itu nggak
penting tahu. -_-“
8. Kalau misalnya besok kiamat, apa yang akan
kalian lakukan?
Brunei: Hm,
bertaubat dan mendekatkan diri pada Tuhan.
Singapore: Buat
banker besar untuk tempat persembunyian plus bawa seluruh koleksi game yang
ada.
Brunei:
Bawa makanan gih! Emang kamu bisa hidup tanpa makan?
Indonesia:
Eeee, ziarah ke makam para leluhur dulu, minta maaf sama Rama dan Ibunda, lalu
mau baca doujin rated R-18 sepuasnya.
Malaysia:
Emang siapa kau tanya begituan? Yang tahu kiamat kan cuma Tuhan, jadi so pasti
kita nggak tahu dan aku cuek-cuek aja.
Indonesia:
Eh? Bener juga kata-katanya si Malay.
9. Apa warna kesukaan kalian?
Indonesia:
Hijau, biru dan coklat! Tiga warna yang membuatku ada!
Malaysia:
Apapun asal bukan tiga warna yang dikatan si Indon.
Indonesia: Eeeeeeh?
Singapore:
Tapi kok kak Malaysia pakai kelambu warna biru dengan bantal ijo dan perabot
warna coklat? Dinding kamar juga di cat warna hijau dengan aksen biru kan?
Brunei:
Semua celana dalamnya juga berwarna coklat, nama dengan tulisan ‘I Love Indo…’
Malaysia:
HUUUUUUAAAAA dari mana kalian tahu???
Singapore:
Rahasia.
Brunei:
Begini, warna kesukaan Kak Malay itu sama dengan warna kesukaan Kak Nesia. Cuma
dia nggak mau ngakuin aja. -_-“ sementara warna kesukaan Singapore itu merah
dan warna kesukaanku coklat kehijauan. Bu…bukan karena warnanya sama seperti
warna mata Singapore lho ya! Bukan!
Indonesia:
Hm, entah kenapa aku merasa karakter Brunei jadi berubah seperti Malay deh.
10. Siapa orang yang kamu cintai?
Brunei:
Masih perlu tanya? (lirik Singapore)
Singapore:
Hm. (Lirik Brunei)
Malaysia:
Nggak banget tanya-tanya kaya gini!
Indonesia:…
Brunei: Kok
Kak Nesia nggak jawab?
Indonesia:
Eh? A… itu…
Singapore:
Kak Nesia sih jelas masih suka sama Netherland kan?
Indonesia +
Malaysia: MANA MUNGKIN!
Indonesia:
Dia tuh pelit! Nyebelin! Rambutnya kaya tulip kegeeran (?) gitu! Mukanya
sangar! Sok tahu! Sadis! Kejam! Tidak memiliki peri ke-nations-an dll! Apalagi dulu dia pernah di-seme-in sama Spain! Mana mungkin aku suka sama cowok sialan kaya
dia kan?!
Malaysia:
Kalau sampai si Tulip brengsek itu deketin Nesia! Aku tebas lehernya!
Singapore:…
santai dikit napa?
Brunei:
Kalau bukan Netherland, jangan-jangan orang yang disukai Kak Nesia itu… Kak Malay
ya?
Malaysia:
KAU NGOMONG APA SIH?!
Indonesia:
Memang.
Brunei:
Eeeeeeh? Beneran?
Indonesia:
Tentu saja, walau mulutnya setajam silet dan pengidap klepto parah. Aku sangat
mencintainya.
Malaysia:
Nesia…
Indonesia:
Sama seperti aku mencntai Singapore dan Brunei ^_^
Malaysia:…
*KREK*(Efek suara hati yang patah :D) SIALAN KAU NDOOOOOOOOOONNNNNN!
11. Kalian pingin bunuh seseorang nggak? Kalau
iya, siapa?
Singapore:
Hm, mungkin America sama Japan. Agar aku bisa jadi penguasa game di seluruh dunia! Ahahaha.
Brunei:
(urut kening lihat tingkah ehem-pacar-ehem-nya) Nggak ada. Bunuh orang itu
dosa.
Indonesia:
Hm, tentunya si America. Biar hutang lunas seketika. :D
Malaysia:
Netherland.
Indonesia:
Eh? Kenapa? Kok Nether? Kalau England sih, aku masih paham. Kamu dendam sama
dia karena dia nularin alis setebal dosanya padamu kan? Tapi kalau Nether…
Malaysia:…
Indonesia:
Malay! Kok diem sih, jawab dong!
Malaysia: …
Indonesia:
Malay!
Singapore:
(bisik-bisik) Soalnya Kak Malay nggak suka kalau si kepala tulip itu ndeketin
Kak Nesia. Jangan bilang siapa-siapa ya?
Brunei:
Dasar bigos.
12. Ceritain soal ciri-ciri fisik kalian dong?
Indonesia:
Kok kamu tanya? Bukannya harusnya kamu yang paling tahu soal kami? Kan kamu
yang nyiptain kami.
Master: Anggap aja aku nggak tahu lah, demi
kepuasan pembaca.
Malaysia:
Memangnya ada yang baca?
Master: … Malay jahat!
Indonesia:
OK, daripada denger Master
nangis-nangis gara-gara si Malay. Aku akan ceritakan. Tinggi badanku 165,
kulitku coklat dengan rambut hitam gelap. Kalau Malay seperti versi laki-lakiku
hanya saja tingginya 170 cm kadang bisa jadi 178 kalau Master lagi ingin buat
yaoi Male Indo x Male Malay. Lalu Brunei, tingginya sama dengan Malay 170, warna
kulitnya agak sedikit lebih putih karena dia suka ndekem di rumah, rambutnya
juga hitam. Kalau Singapore… dia yang paling beda, dulu Rama pernah berantem
sama Ibunda karena fisiknya si Singapore lebih mirip Nether dibandingkan Rama, dia
sampai nuduh Ibunda selingkuh. OwO Kulitnya yang paling terang dan rambutnya
juga berwarna coklat gelap bukan hitam.
Singapore:
Itu namanya modernisasi, Kak.
Brunei:
Baru tahu kalau tubuh kita bisa dimodernisasikan. -_-“
13. Oke, pertanyaan terakhir. Kalian tahu nggak
asal human name kalian? Dan kalian
senang nggak jadi OC-nya Master?
Singapore:
Kenapa harus pas di angka 13 sih? Kenapa nggak 14 aja?
Brunei:
Suka-suka Master-lah. Lagian kamu
tahu dia sikapnya kaya apa kan?
Indonesia: Udah,
udah. Sebelum Master gondok sama kita,
mending jawab aja pertanyaannya.
Malaysia:
Ndon kamu aja yang jawab!
Indonesia:
Kok, aku? Kenapa nggak salah satu di antara kalian bertiga saja yang
menjawabnya?
Malaysia:
Soalnya wilayahmu paling gede. Kamu juga yang paling tua di antara kami semua
kan. Ndon?
Indonesia:
Ukh, memang nyambung? Ah, sudahlah. Nama Nusantara, kurasa nggak harus
dijelaskan kan, asalnya dari obsesi Rama (Majapahit) dan Ibunda (Sriwijaya)
untuk menyatukan Nusantara di bawah satu kekuasaan. Tapi sayang, akhirnya
sekarang kami terpecah belah. TT_TT
Malaysia:
Katanya nggak harus dijelaskan, Ndon?
Indonesia:
Udah telanjur, ah.
Singapore:
Nama Samsul diambil dari nama sahabat pena Master semasa SD dulu. ^_^ Dan untuk
mengenangnya kembali akhirnya diberikan kepadaku.
Brunei:
Nama Yasmin diambil dari singkatan YAng Sangat MINder. Soalnya pada awal perencanaan tokoh, Master membuatku menjadi tokoh ansos dan
pemurung, Tapi Singapore merubah segalanya…
Singapore:
Brunei…
Brunei:
Singapore…
Indonesia: Déjà vu pernah lihat adegan ini.
Malaysia:
Dimulai lagi deh adegan sinetron menjijikkan ini. Ck, nama Razak diambil dari
nama salah seorang senior Master—aku nggak
harus bilang dia senior di bidang apa kan?—dari Malaysia. Sebenarnya dia ragu
mau kasih nama aku Razak atau nggak mengingat ada author lain yang pakai nama
yang sama. Tapi akhirnya dia pakai nama itu juga sih.
Indonesia:
Memangnya ada apa dengan nama Razak? Memangnya the real Razak sebegitu berartinya bagi Master sampai berkeras
menggunakan namanya sebagai namamu?
Malay:
Bukan. Tapi karena dia nggak tahu nama lainnya.
Singapore:
…
Brunei:
Sangat… khas Master sekali.
Indonesia:
Oh, sudahlah. Ngomong-ngomong, namaku,
Kartika, diambil dari mendiang sahabat baik Master.
Sebagai penghormatan terakhir Master
padanya.
Singapore:
Oh ya, jawab pertanyaan terakhir.
Brunei:
Sudah jelas kan?
Malaysia:
Meski benci mengakuinya, tapi itu memang benar.
Indonesia:
Ayo kita ucapkan bersama-sama!
Singapore:
Pada hitungan ke tiga ya? Satu… Dua… Tiga…
Semuanya:
Kami sangat senang! Terima kasih Master!
Master: Kalian ternyata anak-anak baik :’)
Malaysia:
Yah, sebenarnya hanya karena kalau nggak ada kau, maka kami nggak eksis kan?
Master: Jahat… aku cabut lagi kata-kataku
barusan TT_TT
…End…
Selamat datang, saya Geesha Ganita Andika ^_^
Saya kembali dengan cerita kedua di proyek 122
cerita pendek. Kali ini aku akan membawakan sebuah fanfiction, walau sebenarnya
aku ragu apakah ini dapat disebut sebagai FF atau tidak, mengingat semua tokoh
yang muncul di sini adalah original character karangan saya.
Namun saya tetap mengasumsikannya sebagai
sebuah FF mengigat konsep personifikasi negara sudah lebih dahulu diangkat oleh
Himaruya Hidekaz dalam doujin Hetalia.
Seperti kemarin, aku tak pernah bisa berkata
panjang lebar, jadi terima kasih sudah membaca, jika ada kesalahan saya mohon
maaf.
Picture: Zerochan.com
3 komentar:
Wkwkwkwkwkw, buat ff tentang hetalia dan keluarga nusantara lagi ya
Lucu amat gokil amat di waktu bersamaan
Makasih ^^
Posting Komentar